Dilema Baterai Laptop! Dipasang Atau Dilepas?
Masih banyak pengguna laptop atau notebook yang masih belum paham
tentang cara pemakaian baterai. Mitos yang beredar adalah bahwa batere
harus tetap dipasang saat dicolok ke listrik dengan alasan memperpanjang
umur batere laptop. Ada lagi alasan lainnya agar laptop terproteksi dari
terputusnya aliran listrik yang mendadak. Faktanya bagaimana? Simak
informasi seputar batere Lithium-Ion (Li-Ion).
Beberapa perusahaan besar macam Hewlett Packard dan ASUS mengeluarkan pernyataan resmi bahwa batere harus dicabut apabila laptop tidak akan digunakan selama 2 minggu lebih. Baterai juga harus dicabut apabila penggunaan laptop memakai aliran listrik dalam jangka waktu 2 minggu lebih. Artinya, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan laptop dengan baterai terpasang sementara adaptor listrik juga terpasang.
AUTO STOP ???
*****************
Laptop keluaran terbaru memang dilengkapi dengan fitur Battery Care alias auto stop. Pengguna bisa menyetel kapan charge dihentikan. Jika baterai penuh, laptop otomatis berhenti melakukan charge. Laptop keluaran terbaru juga mampu otomatis beralih pada tenaga listrik saat dicolok meski baterai terpasang. Karena itulah, banyak pengguna laptop yang merasa yakin 100% bahwa aman saja untuk menjalankan laptop dengan listrik sementara baterai terpasang.
Faktanya, fitur auto stop TIDAK EFEKTIF 100%. Memang benar, laptop bisa otomatis "berhenti" melakukan charge tapi masih ada aliran listrik yg menyusup ke dalam baterai. Lama-kelamaan tentu umur baterai berkurang. Hal ini diulas di situs EHow.
DAYA TAHAN BATERAI
- Baterai Lithium-ion (Li-ion) umumnya memiliki siklus pengisian daya antara 300 hingga 500 siklus - sekitar satu tahun penggunaan.
- Suhu ambien yang lebih tinggi atau lebih rendah ketika penggunaan dapat mengakibatkan kehilangan kapasitas hingga 70% dengan jumlah siklus yang sama.
- Faktor lain adalah desain sistem, model notebook, dan setingan manajemen daya pada sistem operasi. Suhu lingkungan, dan seberapa sering baterai digunakan hingga dayanya habis kemudian diisi ulang, juga mempengaruhi performa baterai.
- Tingkat penggunaan daya pada baterai notebook sangat berpengaruh pada tipe aplikasi. Misalnya, aplikasi yang banyak menggunakan daya prosesor untuk grafis dan animasi, gaming, dan memutar video menghabiskan lebih banyak daya daripada aplikasi dekstop umumnya.
PERAWATAN BATERAI
- Lepaskan baterai ketika notebook tidak akan digunakan lebih dari dua minggu. Karena daya pada baterai akan perlahan habis seiring waktu saat disimpan, baterai harus diisi dayanya per tiga bulan.
- Baterai harus disimpan pada suhu antara 20℃ dan 30℃ dalam keadaan terisi 30-50%.
- Jangan menyimpan baterai di tempat yang lembab atau dingin! Bahan kimia yang terdapat di dalam baterai dapat terdegradasi bila dihadapkan pada suhu yang rendah. Di sisi lain, juga terdapat resiko meledaknya baterai bila dihadapkan pada suhu yang sangat tinggi.
- Hindari seringnya mencabut dan memasang power adapter pada notebook untuk memperpanjang umur baterai.
MEMPERPANJANG UMUR BATERAI
- Setiap laptop biasanya memiliki settingan untuk Power Management. Kamu bisa mencoba untuk mengaksesnya dan mneyetel beberapa settingan untuk menghemat baterai, misalnya meredupkan cahaya layar, membatasi performa prosesor, mematikan hardware yang tidak digunakan, dll
- Matikan alat wireless (Fn + F2) misal bluetooth atau dongle 3G
- Matikan aplikasi dan aksesoris lainnya
Contoh setting power management untuk laptop ASUS |
Kini kamu sudah tahu lebih banyak tentang baterai Li-Ion. Informasi ini saya rangkum dari situs resmi ASUS dan Hewlett Packard.
Currently have 0 comments: